Melatih Guru Mempraktikan Pendekatan Saintifik Model 5M di SD Tulus Kartika
Posted by Best Practice of Teaching and Learning
on Selasa, 23 Juni 2015
0
Hari
Selasa tanggal 23 Juni 2015 sekitar pukul 12.30 dan berakhir pukul 16.00, bertempat
di SD Tulus Kartika Jalan Rancabolang Kota Bandung dilaksanakan kegiatan
penyegaran bagi tenaga pendidik di lingkungan Sekolah Dasar Tulus Kartika dibawah
Yayasan Tulus Kartika, berupa modeling pelaksanaan pembelajaran tematik dengan
menggunakan pendekatan saintifik model Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar,
dan Mengomunikasikan (5M) sesuai dengan semangat Kurikulum 2013 atau saat ini
menjadi Kurikulum Nasional (Yes!!!). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang rutin
dilaksanakan menjelang tahun ajaran baru. Seperti disampaikan oleh Kepala
Sekolah yang sangat semangat dan energik, ibu Rokayah, S.Ag, M.Pd (calon Doktor),
bahwa sekolah tersebut berharap mendapatkan penyegaran dalam meningkatkan mutu
tenaga pendidik melalui berbagai kegiatan pelatihan keterampilan mengajar.
Beberapa
hal yang menjadi tujuan kegiatan tersebut, antara lain: (1) agar guru
mendapatkan model (contoh) bagaimana melakukan pembelajaran dengan model 5M di
kelas, (2) agar guru mampu dan sanggup untuk menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik dan dirinya, dan (3) guru mampu merefleksi
dan mengevaluasi seluruh aktivitas dirinya agar peserta didik memperoleh
layanan yang prima, memuaskan dan menghidupkan. Tidak kurang dari 22 orang guru
mulai distimulasi dengan menyaksikan tayangan video tentang keberhasilan
lingkugan dan dampak ketidakbersihan lingkungan terhadap kesehatan dan
kenyamanan hidup. Tayangan video
mendorong peserta untuk dapat menangkap hal-hal yang baik dan kurang baik.
Tanggapan mereka dirumuskan dalam Lembar Kegiatan Peserta Diklat (LKPD) yang
dipegang oleh masing-masing peserta. Berdasarkan tanggapan itulah, maka peserta
didorong untuk merumuskan dua buah pertanyaan. Nampak jelas, bahwa semua
peserta memiliki peluang yang sama untuk mengungkapkan pertanyaan. Luar biasa,
ternyata pertanyaan mereka bervariasi ada yang berupa pertanyaan “biasa saja” dan
ada pertanyaan yang lebih pertanyaan produktif. Pertanyaan produktif adalah
pertanyaan yang mendorong dilakukannya langkah-langkah kegiatan (ilmiah,
percobaan, pembuktian, dll).
Berdasarkan
pertanyaan itulah maka seluruh peserta berkelompok dan melakukan “making”,
yaitu membuat maket atau denah lingkungan rumah yang nyaman, asri dan
menyenangkan. Semua peserta aktif dan gembira membuat sebuah denah, landskap
atau model lingkungan rumah. Karya mereka (berupa rumah) dipajang dan
dilengkapi dengan daftar lokasi, benda yang ada serta diberikan informasi
manfaat dan alasan dari setiap landskap yang dibuat. Pada proses pembuatan
denah dan landskap banyak kegatan yang dilakukan, antara lain mengukur,
menggunting, menalar, menghitung, mengelompokkan, mengidentifikasi, mencipta,
dan lain-lain. Sungguh aktivitas ini menunjukkan adanya kerjasama yang luar
biasa. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme sosial, peserta
membangun pengetahuan dan keterampilannya secara kerjasama dengan teman lainnya
dalam satu kelompok dan antar kelompok. Mengapa, karena setiap peserta diberi
peluang untuk menanggapi presentasi dan karya orang lain.
Tagged as: Teaching & Learning'bestpractice
About the Author
Chaerul Rochman WA di 081321123968
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 komentar: