Sosialisasi Manajemen Mutu FTK UIN Bandung: “Peningkatan Manajemen Mutu”

Posted by Best Practice of Teaching and Learning on Sabtu, 13 Juni 2015 0



Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu menjadi program startegis yang dikembangkan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Hal ini dibuktikan dengan langkah pokok yang diambil oleh Pimpinan Fakultas, dalam hal ini Dekan FTK. Untuk mencapai keberhasilan kondisi ideal Penjaminan Mutu tersebut maka dilakukan berbagai terobosan kegiatan termasuk kegiatan Sosialisasi Manajemen Mutu untuk Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIn Bandung pada tanggal 2 s.d 4 Desember 2013. Target utama program tersebut adalah mencapai kondisi ideal yang memenuhi system penjaminan mutu sesuai persyaratan ISO. Langkah system penjaminan mutu tersebut memiliki tiga komponen utama: pengendalian mutu, jaminan mutu dan perbaikan mutu. Manajemen mutu berfokus tidak hanya pada mutu produk, namun juga cara untuk mencapainya. Manajemen mutu menggunakan jaminan mutu dan pengendalian terhadap proses dan produk untuk mencapai mutu secara lebih konsisten

Prof. Dr. Imron Abdul Syukur, MA – selaku konsultan ISO untuk FTK-  menegaskan bahwa audit ISO kinerja dosen yang harus mendapat penekanan meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Pada fase evaluasi, Prof, Imron menegaskan bahwa system evaluasi proses dan hasil perkuliahan menjadi sangata penting. Upaya untuk memberikan jaminan bahwa alat evaluasi telah teruji, maka disarankan dosen untuk mengkonstruk soal yang divalidasi secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih jauh lagi, Dosen dapat saja melakukan terobosan-terobosan yang menunjukkan upaya agar kualitas evaluasi terus meningkat. Langkah terobosan tersebut antara lain: (1) memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menuliskan soal yang dianggap mudah, sedang dan sukar; (2) mengkonfirmasi isi evaluasi kepada pakar evaluasi untuk mendapatkan validitas konstruk; (3) mengujicobakan soal kepada mahasiswa yang pernah mengikuti mata kuliah yang akan diujikan; atau (4) mencermati alat evaluasi tersebut secara lebih lanjut oleh dosen.

Menyadari pentinnya pengembangan system penjaminan mutu di lingkungan FTK, maka dilakukan kebijakan mutu yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Secara lebih operasional, kebijakan mutu dijabarkan dengan sasaran mutu yang bersifat masiv mendukung ketercapaian kebijakan mutu baik di tingkat fakultas maupun di tingkat program studi. Sasaran mutu yang dicapai bersifat dinamis, karena perolehan sasaran mutu akan senantiasi berubah semakin meningkat. Selain itu, perlu dilakukan percepatan dalam melakukan langkah-langkah produktif antara lain: (1) menjamin adanya payung hukum terlaksanakan penjaminan mutu di seluruh aspek akademik; (2) menjamin adanya keberlangsungan terlaksananya praktik system penjaminan mutu di semua sector; (3) menjamin meningkatnya dukungan akademik dan non akademik dari pengelola pendidikan di tingkat fakultas; atau (4) menjamin adanya system monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan pada semua aspek sasaran mutu. (chaerul, 2 Desember 2013) 
(Diposkan kembali 15 Juni 2015 oleh Chaerul Rochman)

Tagged as:
About the Author

Chaerul Rochman WA di 081321123968

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 komentar:

back to top