Mendayagunakan Alat Sains dalam Proses Pembelajaran Sains yang Bermakna
Posted by Best Practice of Teaching and Learning
on Minggu, 28 Juni 2015
0
Peserta didik, umumnya lebih senang jika dapat belajar
sains dengan menggunakan alat peraga, alat laboratorium atau media pembelajaran
lainnya. Selain mereka mendapatkan pengalaman langsung dengan obyek ataupun
fenomena sains, juga keterampilan motorik mereka akan terlatih semakin baik.
Peserta didik pun akan lebih banyak dikenalkan dengan jenis dan variasi alat
serta fungsi alat yang digunakan. Tidak sedikit peserta didik yang memperoleh
inspirasi membuat alat sederhana atau modifikasi alat atau “bereksperimen” setelah
melakukan percobaan atau penyelidikan pada pembelajaran sains. Melalui alat
sains, peserta didik dapat merangkai dan mencoba berbagai variabel-variabel
saintifik untuk menguji atau membuktikan teori. Dengan alat dan rangkaian alat
yang memadai, peserta didik dapat menguji dugaan-dugaan sementara (hipotesis)
terkait dengan konsep sains. Dampak pemberian atau penambahan kalor terhadap
suatu benda (zat cair misalnya) akan dapat ditunjukkan dengan perubahan suhu
pada alat termometer. Demikian pula, dampak penambahan tegangan pada suatu
rangkaian listrik tertutup sederhana terhadap perubahan kuat arus dapat
ditunjukkan oleh alat ukur Ampermeter. Pendeknya, banyak fenomena-fenomena alam
yang dapat dibantunjukkan oleh alat atau rangkaian alat sains. Demikian penting
dan bermanfaatnya keberadaan alat peraga atau alat laboratorium sains dalam
suatu proses pembelajaran sains.
Mengingat pentingnya peranan alat laboratorium sains bagi
peserta didik, maka Pemerintah terus berupaya melengkapi dan memberikan bantuan
pengadaan alat sains. Pengadaan alat sains SMP misalnya, saat ini dilakukan
dengan pemberian langsung dari Pusat. Pengadaan diikuti dengan pelatihan
pengenalan, pendayagunaan dan pemeliharaan alat. Untuk memberikan jaminan bahwa
pelatihan alat sains tersebut berkualitas dan tepat sasaran serta capaiannya
dapat terukur, maka dilakukan berbagai upaya menyiapkan SDM pelatih atau
fasilitator/instruktur secara lebih baik. Hari Minggu, tanggal 28 Juni 2015 bertempat
di SMAN Banjaran Kabupaten Bandung dilakukan simulasi pelaksanaan pelatihan
Alat Fisika dan Biologi untuk tingkat SMP. Pada simulasi tersebut dilakukan
dengan membahas jadwal, tahapan pelatihan, pre test dan post tes serta system
tagihan dan kegiatan peserta yang dilakukan.
Persiapan pelatihan yang dilakukan bertujuan untuk: (1)
memastikan urutan jadwal dan kelengkapan pelatihan dapat disiapkan jauh sebelum
pelaksanaan, (2) menyamakan persepsi pada instruktur terhadap materi
pengenalan, pendayagunaan dan pemeliharaan alat sains, (3) mendapatkan berbagai
masukan teknik dan strategi pelaksanaan percobaan untuk masing-masing KIT, (4)
mengatur teknik pembagian kelompok agar peserta dapat melakukan kegiatan
bersama, (5) mengupayakan ketercapaian peserta didik dalam menguasai setiap
percobaan untuk seluruh KIT, dan (6) memastikan efektivitas penguasaan peserta
terhadap pengenalan alat dan pendayagunaan alat di lapangan.
Drs. H. Maman Syaeful, selaku pemrakarsa simulasi
menjelang pelatihan alat sains meyakini bahwa upaya menyiapkan pelatihan dengan
pola simulasi seperti ini akan meningkatkan kualitas pelatihan alat sains. Para
instruktur yang terdiri dari tenaga pendidik profesional, baik yang berasal
dari unsur guru, pengawas maupun kepala sekolah akan memperkuat tim pelatih.
Mereka berkomitmen untuk terus berupaya memaksimalkan persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi pelatihan. Semoga pelatihan alat sains SMP tahun 2015 yang
berjumlah sekitar 1300 sekolah pada Juli sd September 2015 dapat berjalan dengan selamat dan sukses. Amin.
(Chaerul, 28 Juni 2015)
Tagged as: STEM FOR ALL
About the Author
Chaerul Rochman WA di 081321123968
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 komentar: